Rabu, 18 Maret 2009

Atiya Jatuh Cinta

Mimik wajahmu acuh – tak acuh, terkesan tomboy walau pun sesekali masih mau mengenakan rok yang identik sekali dengan perempuan kemayu. Aku sering memperhatikannya, Atiya teman kantorku walaupun kami tak sering bertegur sapa, tanpa dia sadari aku sering memperhatikannya. Bukan karena rasa tidak suka atau rasa iri tapi ada yang menarik dalam dirinya.
Pagi itu, tak biasanya aku melihat senyuman mampir di wajahnya sambil bercakap melalui ponselnya ia berjalan seperti tak ada kehidupan lain disekitarnya, tapi aku memperhatikannya.. Atiya senyum mu manis juga, tapi ntah mengapa semenjak aku bergabung di perusahaan tempat kami bekerja, baru pagi itu aku lihat senyuman manis melukis wajahmu.
Kemarin aku melihat senyum nya lagi, bahkan lebih indah dari senyuman yang pagi itu ku lihat, teman – teman yang lain menyambutnya dengan suka cita dan bersorak HAPPY B’DAY ATIYA, ternyata hari ini dia ulang tahun, pantas saja senyuman itu ia keluarkan walaupun dengan wajah yang sedikit merona, aku tahu ia tersenyum karena malu melihat teman – teman di sekitarnya mengetahui hari ini adalah ulang tahunnya, aku pun ikut memberikan selamat ultah untuknya dan sedikit mencicipi pipi kiri dan kanannya.
Semenjak hari itu………
Hari ini dan seterusnya wajah Atiya selalu di warnai dengan senyuman, benar – benar tak pernah kusangka ia akan seramah ini terhadap ku, melihat wajahnya saja terkadang aku takut, bukan karena dia galak tapi karena wajahnya begitu jutex, sampai segan aku menyapanya.
Aku bukan termasuk lelaki yang gampang jatuh cinta tapi sejak aku melihatnya seperti ada yang mendorong diriku untuk terus tahu apa yang sedang ia kerjakan, siapa orang yang sering ia ajak bicara, siapa saja teman – teman hangout nya, apa yang tidak ia suka dan apa yang ia suka, aku harus tahu dan terus mencari tahu.
Atiya murung lagi, terceletuk dari mulut temanku saat makan siang tadi “ Atiya balik lagi jadi wanita sangar “, aku berlaga cuek saat mendengar temanku bercerita, karena satu minggu kemarin aku terpaksa meninggalkan kantor karena tugasku, dan jujur saja aku sedih karena tak dapat melihat senyuman itu. Aku jadi bertanya – tanya, kenapa Dia ???Aku berharap biasa bertemu dengan nya saat makan siang ini, dan saat aku palingkan wajahku dari teman – teman ku, aku melihatnya…. Atiya persis di hadapku… Walaupun tidak satu meja dengannya tapi kenapa aku jadi keringatan, dadaku berdatak, tak dapat bicara.
Malam ini perayaan ultahnya karena tiap weekend salah satu ritual yang biasa di lakukan teman – teman kantorku adalah menghabiskan waktu berkarokean untuk merayakan siapa – siapa saja yang ultah minggu ini atau sekedar melepaskan penat bekerja. Malam itu aku tahu Atiya Jatuh Cinta, Jatuh Cinta sama aku, tatapannya begitu dalam dan kecupan itu… Sampai sekarang aku baru tau kenapa ia begitu acuh, aku tau ia takut aku tahu tatapan ini, tatapan mesra yang tak mungkin ia pungkiri karena sudah terjebak oleh 2 pasang bola mata.
Sekarang……………
Aku akan melamarnya tepat di hari ultahnya yang ke 27, aku berharap dapat menyandingnya sebagai pendamping hidupku seelamanya dan tetap sebagai seorang Atiya yang tak lagi acuh terhadap ku ke pelaminan… Aku berjanji akan selalu membuat nya tersenyum…
Happy b’day Atiya Sayang, aku harap kau mau menerima pinanganku…
Thankz Atiya ternyata kau tidak secuek yang aku bayangkan, Love you……………………
( cerita ini hanya fiktif belaka,apabila ada kesamaan dalam cerita mohon ampuuuun,,,dan maaf hi...hi.. Happy b'day Atiya )