Matahari pun enggan muncul pagi ini, jam 6 kurang 10, dijalan kosong, sendiri, pergi tanpa arah, menuju entah kemana. Seperti hatiku yang enggan mengingatmu, tapi bayangan senyuman tetap jelas kurasakan. Senyuman indah yang biasa diikuti dengan tatapan manja dari mata berbinar yang sinarnya menembus sela-sela rambut hitammu.
Aku meminta pada tuhan sebuah arah untuk kutuju, arah menuju masa lalu ketika kau masih bersamaku. Aku tidak minta kenyataan aku hanya minta merasakan… rasa hangat yang mengusir dingin hujan deras di pagi buta lewat telapak tanganmu yang diletakkan diatas dadaku, cukup untuk hangatkan jiwa, penuhi semua rasa.
Jalan tetap sepi, bulan dilangit tetap enggan pergi.
Dirimu yang pergi.., tinggalkan mimpi yang mungkin kubawa sampai mati. Sementara aku akan hidup lewati segala rasa untuk lupakan kita pernah bersama. Kebersamaan sederhana dari sebuah cerita cinta pendek yang tidak pernah ditakdirkan bersama
Walau cintaku padamu melebihi alam semesta …
( Share, Kamis 6 November 2008, 11:32am,,Thankz Mz Bram )
teman... betapa cinta itu dirasakan sepihak pada akhirnya? mengapa kau tak memutuskan untuk mencintai dirimu sendiri? karena cinta yang sesungguhnya itu adalah bukan, "ini semua kulakukan untukmu" namun, "aku memutuskan semuanya karena aku peduli akan kebahagiaan diriku". cobalah sedikit merubah sudut pandangmu...
BalasHapuspandanganku akan beralih seiring berjalannya waktu,,bukan aku egois,,bukan juga tak peduli,,aku akan segera memaksa diriku untuk berlari bukan untuk mengejar waktu tapi mimpi.........
BalasHapus